Mengenal Tahongai, Obat Hepatitis dan Kolesterol dari Benua Etam

Sudah bukan rahasia lagi bila Kaltim memiliki beragam kekayaan dan potensi alam. Bukan sekadar batu bara atau kayu ulin, Benua Etam rupanya menyimpan “emas” lain dalam wujud tanaman obat yang punya khasiat luar biasa.

Mengenal Tahongai, Obat Hepatitis dan Kolesterol dari Benua Etam

Tahongai, begitulah tanaman hijau berdaun lebar berbentuk menyerupai hati ini. Tanaman ini banyak dikenal masyarakat sebagai tanaman liar dan banyak tumbuh di hutan. Namun, masih sedikit yang mengetahui khasiat pengobatan luar biasa yang disimpan daun tanaman ini.
Para peneliti dari Universitas Mulawarman (Unmul) Kaltim telah sejak 2007 berupaya mengurai data ilmiah tumbuhan ini. Tahongai diketahui mengandung senyawa aktif Eleutherol dan Kaempferol 3-glukosida yang berfungsi sebagai zat antioksidan.

“Dari penelitian, ekstrak tahongai juga mampu mematikan sel kanker hati, yaitu sel HepG2,” kata Enos Tangke Arung, dosen dan peneliti Laboratorium Kimia hasil Hutan Fakultas Kehutanan (Fahutan) Unmul.

Selain itu, tambah Enos, tahongai mengandung senyawa golongan kumarin, yaitu 7-hidroksi-6-metoksi kumarin (skopoletin) yang mampu memberikan efek antihipertensi, antiinflamasi, dan antialergi serta dapat menghambat prostaglandin synthetase, suatu senyawa asam lemak.

Hasil penelitian kandungan daun tahongai dari Unmul ini lantas dimanfaatkan oleh Hery Romadan, warga Samarinda pemilik usaha produksi obat herba CV Abihira Herba Center yang juga jebolan Fahutan Unmul.

Oleh Hery, daun tahongai diolah sedemikian rupa menjadi minuman teh. Prosesnya meliputi pengeringan daun, pengadonan, lantas dilakukan pengovenan. Kemudian dikemas dan dijadikan produk obat siap konsumsi.

Menurut Hery, tahongai merupakan herbal yang luar biasa. Pasalnya, kandungan dalam tanaman ini mampu membantu penyembuhan secara holistik. Yaitu melalui pengeluaran racun atau detoksifikasi, dan menghentikan peradangan serta rasa sakit. Di samping itu Tahongai juga memiliki kemampuan sebagai anti alergi.

“Penyebab sakit itu karena dua hal. Pertama ada racun yang mengendap di tubuh. Kedua adanya peradangan yang terjadi pada organ tubuh. Tahongai bekerja dengan mengeluarkan racun dan mengurangi radang dan rasa sakit,” jelas Hery.

Pria yang mematenkan merek “Tahongai” ini mengungkap, sebagai obat, tahongai bekerja memulihkan, menyehatkan, dan memperkuat hati. Sehingga dapat melakukan fungsinya dengan baik yaitu menyimpan mineral, vitamin, dan gula. Zat-zat tersebut yang akan digunakan sebagai bahan bakar, membersihkan dan menyaring racun-racun dari darah dan mengontrol produksi atau pengeluaran kolesterol.
“Hati juga membantu fungsi ginjal. Caranya dengan memecah beberapa senyawa yang bersifat racun. Dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi,” tambahnya.

Untuk mengurangi radang dan rasa sakit, senyawa golongan kumarin yaitu 7-hidroksi-6-metoksi kumarin (skopoletin) yang terkandung dalam tahongai pun mulai bekerja. Senyawa ini mempunyai efek antihipertensi, antiinflamasi, dan antialergi dan dapat menghambat prostaglandin synthetase.

Selain itu tahongai juga mengandung zat antioksidan yang dapat menetralkan kerusakan sel-sel tubuh yang disebabkan oleh radikal bebas.
“Radikal bebas adalah molekul oksigen yang reaktif. Kalau jumlahnya berlebihan dapat merusak sel-sel tubuh. Dapat menyebabkan penuaan dini dan berbagai macam penyakit degeneratif seperti arterioclerosis atau pengerasan dinding pembuluh darah. Hipertensi, arthritis, katarak, penyakit jantung koroner, kanker, dan sebagainya,” papar Hery.

Karenanya, kini produk obat olahan daun tahongai dipercaya sebagai obat hepatitis, kolesterol, asam urat, dan kolesterol. Selain itu juga bersifat anti kanker. Kata Hery, telah banyak masyarakat yang merasakan khasiat daun ini dalam mengobati penyakit-penyakit mereka. Salah seorang pasien hepatitis B asal Bontang misalnya, mengaku penyakitnya sembuh berkat rutin konsumsi teh tahongai dua kali dalam sehari selama setahun. Tahongai pun mulai menjadi salah satu produk obat herbal yang dicari oleh masyarakat.

“Produk-produk tahongai yang kami produksi cepat habis terjual. Pembelinya bukan hanya dari Kaltim, tapi juga dari seluruh Indonesia,” terang Hery.

Tahongai sendiri merupakan tanaman perdu yang banyak tumbuh liar di hutan dan ditemukan di tepian Sungai Mahakam. Tanaman ini menurut Hery adalah tanaman asli Kaltim. Walaupun, dia belum mengetahui apakah tanaman ini merupakan endemik Kaltim atau tidak. Pasalnya bisa saja tanaman ini tumbuh di daerah lain selain di Kaltim. Selain dikenal dengan tahongai, tanaman ini juga dikenal dengan nama temar di Paser.

“Potensi hutan Kalimantan bukan hanya kayunya. Melainkan juga tanaman-tanaman obat yang belum banyak diberdayakan. Salah satunya tahongai yang menurut saya merupakan tanaman obat luar biasa,” tandasnya.

Sumber: Bontang Post Tgl. 27 Maret 2017 pada Artikel "Mengenal Tahongai, Tanaman Mujarab dari Benua Etam Banyak Tumbuh Liar, Obat Hepatitis-Kolesterol" dengan link https://bontang.prokal.co/read/news/11267-mengenal-tahongai-tanaman-mujarab-dari-benua-etam

Jika anda memiliki keluhan yang sama dan ingin berikhtiar dengan Teh Tahongai bisa melakukan pemesanan dengan klik tombol dibawah ini